Senin, 28 Februari 2011

bioteknologi pemuliaan tanaman



 
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisma yang terlalu kecil jika dilihat dengan alat bantu penglihatan. Beratnya 1 mm (1000 µm). Mikroba terkecil yaitu virus, hanya 20 nm (2x106 mm). Mikroorganisme di golongkan atas/berdasarkan tingkat tasonominya yaitu bakteria, protozoa, algae, fungi dan virus, walaupun banyak kelompok binatang metazoa yang lebih kecil (Lee, 1983).
Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara di gunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur-unsur sekelumit. Dalam bahan dasar medium dapat pula di tambahkan faktor-faktor tumbuhan berupa assam amino, vitamin dan nukleotida. Medium biakan yang di gunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme dalam bentuk padat, semi padat dan cair (http://beibsblogg.blogspot.com, 2009).
Tanah dapat di defenisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik, dan organisme hidup. Apabila pelapukan fisik batuan di sebabkan oleh perubahan temperatur dan dekomposisi kimia hasilnya memberikan sumbangan yang cukup banyak dalam pembentukan tanah. Kegiatan bioloogis seperti pertumbuhan akar dan metabolisme mikoba dalam tanah berperan dalam membentuk tekstur dan kesuburannya (Rao, 1994).
Mikroorganisme di pandang sebagai makhluk yang selalu merugikan atau sebagai penyebab penyakit dan perlu di lenyapkan. Tapi kebanyakan mikroorganisme yang berada di alam tidak selalu sebagai organisma yang patogen, sebaliknya kehadiran mikroorganisma sebagai hal yang sangat penting di dalam biosfer (Muslimin, 1996).
Di dalam tanah hidup berbagai jasad renik (mikroorganisme) yang melakukan berbagai kegiatan yang menguntungan bagi kehidupan makhluk-makhluk hidup lainnya atau dengan perkataan lain menjadikan tanah memuungkinkan bagi kelanjutan siklus kehidupan makhluk-makhluk alami (Sutedjo dkk, 1991).
Tujuan Praktikum

            Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui Pengujian Agen Antagonis dalam Pengendalian Patogen Penyakit Tanaman secara In-vitro

Kegunaan Percobaan

-       Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti pra praktikal tes di Laboratorium Bioteknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
-       Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.



TINJAUAN PUSTAKA

Kultur adalah pertumbuhan dari mikroorganisme. Mikroorganisme  akan tumbuh di dalam media yang terdiri dari zat-zat yang merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab atau menghambat mikroorganisme yang tidak diinginkan yang mungkin mengkontaminasi spesimen (Gibson,1996).
Media dapat berbentuk cair atau padat. Penambahan 1 % agar-agar (yang berasal dari rumput laut) akan menyebabkan cairan berbentuk seperti gel yang mempunyai permukaan yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Media seperti ini disebut “agar-agar” (Gibson, 1996).
Media agar-agar biasanya di tempatkan di dalam cawan petri. Bahan yang berisi mikroorganisme yang di duga di goreskan di atas permukaan media dan kemudian cawan di inkubasi pada temperatur yang sesuaidan di periksa biasanya sesudah 18 jam. Koloni mikroorganisme nampak sebagai pertumbuhan yang berwarna putih atau warna lain dan kdang-kadang tampakk jelas. Pertumbuhan suatu mikroorganisme kadang-kadang menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain di dekatnya (Gibson, 1996).
Teknik isolasi adalah suatu teknik yang menggunakan media yang disterilisasikan (dihilangkan dari berbagai jenis mikroba) dan peralatan dikenal aseptik (tidak terkontaminasi mikroorganisme). Ada dua metode umum untuk isolasi dan pemisahan mikroorganisme : 1. Metode Penggoresan Agar (Streak Plate) dan 2. Metode Penuangan Agar (Pour-Plate). Apapun metode yang digunakan, mikroba-mikroba tersebut dipisahkan dari yang berkelompok di atas cawan yang sudah diinkubasi. Kemudian populasi tersebut membentuk koloni. Koloni tersebut merupakan sel tunggal yang disebut klon (Lee, 1983).
Beberapa mikroorganisme memiliki sifat yang menguntungkan dan dapat dipergunakan untuk melayani manusia. Sedikit saja orang yang menyadari akan pentingnya peranan organisme dalam kehidupan sehari-hari. Mikroorganisme sangat penting bagi kehidupan, karena memberi peranan pada pembusukan atau pelapukan bahan-bahan organik kompleks dari tanaman atau binatang yang telah mati dipecah menjadi lebih sederhana menjadi senyawa-senyawa anorganik yang memungkinkan dapat dipergunakan kembali untuk pertumbuhan tanaman yang baru sehingga keseluruhan daur kehidupan dapat berlangsung (Gaman dan Sheerington, 1994).
            Bakteri-bakteri tersebut berbentuk batang dan sangat sulit unruk di pisahkan walaupun dengan media yang kompleks karena adanya sejumlah kecil saja bahan kimia dalam media kulturnya akan menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri tersebut. Sekalipun demikian tingkah laku bakteri tersebut pada kultur murni di ketahui bahwa segala macam tanah baik untuk pertumbuhan bakteri (Sadikin, 2002).








BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Percobaan
Adapun percobaan ini dilakukan di laboratorium Bioteknologi Pertanian Sub Penyakit Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas permukaan laut. Percobaan ini dilakukan di bulan April pada hari Sabtu pukul 13.00  WIB hingga selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
Adapun bahan dari percobaan ini adalah K2HPO4 0,25 gr, KH2PO4 0,25 gr, (NH4)2SO4 0,05 gr, MgSO4.7H2O 0,05 gr, CaCl2 0,05 gr, Yeast Extract 0,05 gr, dan air destilasi sebagai bahan media untuk isolasi bakteri, pepton 2,5 gr, beef extract 1,5 gr, NaCl 2,5 gr dan air destilasi sebagai bahan untuk pertumbuhan bakteri serta label nama untuk memberi tanda.
Alat
            Adapun alat dari percobaan ini adalah Autoklaf digunakan untuk sterilisasi alat atau media yang dipakai. Laminair Air Flow sebagai media kerja steril. Timbangan analitik untuk menentukan berat bahan yang digunakan atau untuk menimbang bahan. Petridis sebagai tempat media. Gelas ukur sebagai alat atau tempat penakar larutan yang digunakan. Erlenmeyer berfungsi untuk tempat atau wadah larutan. Beaker glass untuk tempat larutan. Hot Plate-Stirer untuk memanaskan larutan. Spatula untuk mengambil bahan. Gabus sebagai penutup erlenmeyer. Kertas saring untuk menyaring media. Pipet steril untuk mengambil/memindahkan larutan. Kapas sebagai penutup Erlenmeyer. Handsprayer sebagai wadah alkohol untuk sterilisasi alat dan bahan. Aluminium foil sebagai penutup botol erlenmeyer. Baju lab untuk dipakai ketika menanam eksplan. Serbet sebagai pembersih meja penabur. Pulpen sebagai alat tulis.
Prosedur Percobaan

I. Prosedur Media Isolasi Bakteri (Media Hans)
-       Ditimbang bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk media Hans
-       Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml
-       Diaduk dan digojok dengan rotating shaker
-       Dimasukkan ke dalam 5 erlenmeyer 500 ml
-       Dimasukkan ke dalam autoclave selama ± 2 jam
-       Dibiarkan sampai dingin
-       Dimasukkan 1 gr bahan-bahan seperti TKKS ke dalam masing-masing erlenmeyer
-       Ditutup dengan gabus yang ada pada kertas saring
-       Dibiarkan selama 1 minggu
-       Dibuat ulangan tiap minggu selama 1 minggu
II. Prosedur Media Pertumbuhan Bakteri (Media Nutrient Agar)
-   Ditimbang bahan yang dibutuhkan
-   Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml
-   Dimasak sampai mendidih
-   Dimasukkan ke dalam autoclave ± 2 jam
-   Dibiarkan sampai hangat-hangat kuku
-   Dimasukkan ke dalam petridish



















HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

Dari percobaan, kita ketahui bahwa mikroorganisme-mikroorganisme ini ada yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Seperti bakteri-bakteri selulotik yang bermanfaat bagi lingkungan pertanian karena dia memiliki peran yang penting dalam proses perombakan atau mengubah menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana. Hal ini sesuai dengan literatur Gaman dan Sheerington (1994) yang menyatakan bahwa beberapa mikroorganisme memiliki sifat yang menguntungkan dan dapat dipergunakan untuk melayani manusia. Mikroorganisme sangat penting bagi kehidupan, karena memberi peranan pada pembusukan atau pelapukan bahan-bahan organik kompleks dari tanaman atau binatang yang telah mati dipecah menjadi lebih sederhana menjadi senyawa-senyawa anorganik yang memungkinkan dapat dipergunakan kembali untuk pertumbuhan tanaman yang baru sehingga keseluruhan daur kehidupan dapat berlangsung.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa media Nutrient Agar (NA) untuk media pertumbuhan bakteri. Dengan menggunakan bahan agar-agar sehingga bahan media ini menjadi padat ataupun solid. Selain bahan ini merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme yang dibiakkan, bahan media ini juga mudah di dapat, murah dan baik dalam membiakkan bakteri yang sesuai dengan literatur  Gibson (1996) yang menyatakan media dapat berbentuk cair atau padat. Penambahan 1 % agar-agar (yang berasal dari rumput laut) akan menyebabkan cairan berbentuk seperti gel yang mempunyai permukaan yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Media seperti ini disebut “agar-agar”.

KESIMPULAN DAN  SARAN

Kesimpulan
1.    Dari hasil percobaan, selama pembuatan media harus menerapkan prinsip aseptik
2.    Pertumbuhan bakteri ditandai adanya perubahan warna pada medianya
3.    Dari hasil percobaan diketahui bahwa Media Nutrien Agar (NA) untuk media pertumbuhan bakteri
4.    Dari hasil percobaan diketahui bahwa Media Hans untuk media isolasi bakteri
5.    Metode yang digunakan dalam percobaan adalah metode Penggoresan

Saran
            Diharapkan agar dalam pembuatan media, bahan-bahan yang di butuhkan lengkap dan dalam prosedurnya harus di lakukan dengan teliti agar hasilnya menjadi bagus dan akurat.








DAFTAR PUSTAKA

Gaman, P. N. dan Sheerington. 1994. Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. UGM-Press, Yogyakarta.

Gibson, J. M., 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern. EGC Press, Jakarta.

http://beibsblogg.blogspot.com, 2009. Keanekaragaman-mikroorganisme. Di akses pada tanggal 29 Januari 2010.

Lee, J. J., 1983. Microbiology. Barners and Noble Book Publisher, New York.

Muslimin, L. W., 1996. Mikrobiologi lingkungan. UI Press. Jakarta.

Rao, N. S. S., 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Edisi kedua. UI Press, Jakarta.

Sutedjo, M. M., A. G. Kartasapoetra,  dan  S. Sastroamidjojo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.

Sadikin, M., 2002. Biokimia Enzim. Widya Medika. Jakarta.
















                                                                            





Tidak ada komentar:

Posting Komentar